Daerah Lain Tiru Malang, Menteri LH Apresiasi Bersih-Bersih Kali Brantas

    jkpka_gb
    MALANG KOTA – Gerakan Bersih-Bersih Kali Brantas yang dilakukan di 13 titik di Malang Raya membuat Menteri Lingkungan Hidup RI Balthasar Kambuaya terkagum-kagum. Kambuaya memberikan apresiasi tinggi terhadap gerakan yang dilakukan secara serentak oleh 6 ribu masyarakat Malang Raya. Saking semangatnya dalam mengapreasi gerakan peduli lingkungan yang digagas Jawa Pos Radar Malang-Perum Jasa Tirta 1-TNI tersebut, Kambuaya sampai melontarkan pujian tiga kali. Pujian itu dilontarkan Kambuaya saat memberikan sambutan dimulainya aktivitas Bersih-Bersih Kali Brantas di halaman Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang juga merupakan titik pertama gerakan, Sabtu (9/3) kemarin. ”Saya memberikan apresiasi dan penghargaan atas dilaksanakannya Bersih-Bersih Kali Brantas. Secara khusus, penghargaan kami berikan pada warga Malang Raya,” ujar Kambuaya. Menurutnya, gerakanBersih-Bersih Kali Brantas juga menunjukkan tingginya persatuan dan gotong royong warga Malang. Pada acara ini, dia melihat semua elemen bersatu padu. Mulai dari anggota TNI, ormas, perwakilan Perguruan Tinggi (PT), pemerintah daerah, pengusaha, pemuda, dan masyarakat sekitar. Kambuaya menjelaskan betapa pentingnya bersih-bersih kali sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan. Menurutnya, lingkungan bersih bisa menciptakan sumber daya manusia berkualitas tinggi. Sebab, dengan lingkungan bersih, manusia menghirup udara sehat dan mengonsumsi air bersih. ”Untuk itu, sekali lagi saya mengapresiasi kegiatan Bersih-Bersih Kali Brantas ini,” ulang Kambuaya. Selain itu, lanjutnya, program Bersih-Bersih Kali Brantas dinilai seiring dengan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang mencanangkan Indonesia bersih. Pada 12 Desember 2012 lalu, Wapres RI Budiono sudah menandatangani Gerakan Indonesia Bersih. Namun, hingga kini hanya dua kabupaten/kota yang mewujudkan Gerakan Indonesia Bersih, yakni Ambon dan Malang. Usai mengetahui antusiasme warga Malang Raya membersihkan Kali Brantas, Kambuaya berjanji akan mengajak daerah lain mencontoh Malang. Yakni membuat program besih-bersih sungai sebagaimana yang digagas Jawa Pos Radar Malang-Perum Jasa Tirta (PJT) I-TNI. ”Bersih-bersih ini terkait dengan harga diri kita. Jangan sampai Indonesia dianggap bangsa kotor,” tandasnya. Agar kebersihan lingkungan terjaga, Kambuaya menyarankan agar kegiatan Bersih-Bersih Kali Brantas itu menjadi agenda rutin tahunan. Bahkan jika memungkinkan, Kali Brantas dibersihkan dua kali dalam setahun. Kambuaya juga mengimbau warga Malang Raya ikut menjaga kebersihan lingkungan. Jangan sampai usai dibersihkan, sampah menumpuk lagi gara-gara kebiasaan warga membuang sampah di sungai. ”Kesadaran warga sangat membantu kebersihan lingkungan,” kata dia. Direktur Utama (Dirut) Perum Jasa Tirta (PJT) I Harianto menambahkan, kebersihan Kali Brantas tidak hanya berpengaruh bagi warga Malang Raya. Tapi juga bagi warga kota/kabupaten lain di Jatim. Berdasarkan data yang diperoleh Harianto, sekitar 50 persen produksi tanam di Jatim tergantung Kali Brantas. ”Ada 304 ribu hektare lahan pertanian yang dialiri Kali Brantas,” kata Harianto. Dia merasa terbantu dengan adanya kegiatan Bersih-Bersih Kali Brantas. Harianto miris dengan tingginya pencemaran air di Kali Brantas. Tahun 2004 lalu, dia menerima laporan ada 13,65 ton sampah per hari yang masuk ke Kali Brantas. Sementara Direktur Jawa Pos Radar Malang Kurniawan Muhammad memaparkan, Bersih-Bersih Kali Brantas sedikitnya diikuti sekitar 6.000 jiwa. Keterlibatan ribuan personel itu menunjukkan apresiasi warga Malang Raya. ”Kegiatan Bersih-Bersih Kali Brantas ini bukan hanya milik Radar Malang atau Perum Jasa Tirta I. Tapi kegiatan ini merupakan milik kita semua yang ada di bumi Arema,” ucap Kurniwan. Apel Bersih-Bersih Kali Brantas di UMM sendiri dipimpin Danlanal Malang Kol Laut (P) R Joko Heriyanto. Dihadiri Rektor UMM Dr Muhadjir Effendi, Wali Kota Malang Peni Suparto, ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang Heri Pudji Utami, Sekda Pemkab Malang Abdul Malik, Dandim 0833 Kota Malang Letkol Inf Gunawan Wijaya. Terlihat juga branch manager SME CIMB Niaga Malang Adi Cahyono dan beberapa pimpinan CIMB Niaga dari Jakarta. Hadir juga perwakilan dari Pangdivif 2 Kostrad, perwakilan Lanud Abdulrachman Saleh, perwakilan Danrem 083 Baladhika Jaya, perwakilan Bakorwil III Malang, perwakilan Dinas Pengairan Pemprov Jatim, perwakilan Balai Wilayah Sungai Brantas, dan perwakilan Dandim 0818 Kabupaten Malang dan Kota Batu. Sedangkan dua instansi penggagas yakni Jawa Pos Radar Malang dan Perum Jasa Tirta (PJT) I menerjunkan seluruh personelnya. Lima direksi PJT I kompak hadir, yakni Dirut Harianto, Dirtek Reymond Valiant Ruritan, Direktur Pengelolaan Syamsul Bachri, dan Direktur Administrasi Keuangan Didih Hernawan. Humas PJT I Tri Hardjono turut mendampingi. Sedangkan di titik dua di Jalan Mayjen Panjaitan 18C/timur jembatan Soekarno-Hatta ada sekitar 500 relawan turun memungut sampah di sungai. Sebelum terjun ke sungai, mereka mengikuti apel persiapan terlebih dahulu. Relawan ini berasal dari Bataliyon Arhanudri-2 Kostrad, SMK PGRI 3 Kota Malang, Menwa Brawijaya, Gapema SMAN 8 Kota Malang, PMI Kota Malang, para pecinta alam, dan mahasiswa. Mereka membersihkan sampah di sepanjang 3 kilometer. Di titik tiga yang dipusatkan di sekitar Hotel Graha Kartika di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Dankansyah 05-04-03, Kodim 0833, Polres Malang Kota, staf Kelurahan Oro-Oro Dowo, staf Kelurahan Samaan, Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Kota Malang, SMK PGRI 3 Malang, karyawan Alfamart, Menwa UM, USAR Garuda, SAR Kwarcab Malang, dan Forum Komunikasi Masyarakat Tionghoa. Selama 90 menit mereka membersihkan kawasan sepanjang 1 kilometer. Sekitar 600 orang juga terlibat aktif membersihkan Kali Brantas di pos empat, tepatnya di Pasar Bunga Jalan Brawijaya. Personel yang turun di pos empat antara lain dari TNI, Polri, staf dan masyarakat Kelurahan Penanggungan, DKP Kota Malang, mahasiswa Universitas Brawijaya, mahasiswa , SMK PGRI 3 Malang, FKPPI, KNPI, Pemuda Pancasila, Anak Kolong, Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI), Kamling Udara, Kader Lingkungan, dan USAR Garuda. Sedangkan di titik lima, selain membersihkan sampah, juga ada penebaran benih ikan di sungai. Sebanyak 7 ribu benih ikan wader dan sepat ditebar di aliran sungai kawasan sekitar Tareko (Taman Rekreasi Kota) Kiduldalem, Klojen. Ribuan benih ikan dilepas Danlanal Kolonel Laut Pelaut Raden Joko Herianto dengan didampingi Direktur Radar Malang Kurniawan Muhammad, Danramil Klojen Kapten Kavaleri Wartoyo, serta puluhan mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang. Ribuan ikan itu dibeli dari dana yang dikumpulkan pada pelaksanaan even mingguan Car Free Day di Jalan Ijen. Di titik enam yang berlokasi di Jembatan Embong Brantas Jalan Ir Juanda, warga tak membersihkan sungai, tapi juga berdiskusi bagaimana caranya memberdayakan Brantas. Mereka berharap Brantas bisa dijadikan wisata air. Mereka membersihkan sampah sepanjang 1 kilometer. Saat sedang asyik-asyiknya membersihkan sampah, tiba-tiba dari atas jembatan ada sampah yang dibuang warga. Sontak para relawan hanya bisa terdiam. ”Inilah bangsa kita, yang lain membersihkan, lainnya bikin sampah,” ujar Eri Sumarni, koordinator Bersih-Bersih Kali Brantas dari RW 07 kelurahan Polehan. Padahal, untuk membersihkan sampah, peserta harus memanjat tebing berketinggian sekitar 8 meter dari sungai. Mereka naik ke tebing untuk membersihkan sampah yang nyangkut di dedaunan. Relawan di titik enam terdiri dari TNI, Polri, DKP Kota Malang, GKJW, LDII, warga  RW 07 Polehan, OI (Orang Indonesia), eMGe, dan Alfamart. Sedangkan di titik tujuh yang berlokasi di Jembatan Cemplong di Jalan Ir Juanda, kegiatan dimulai kurang lebih satu jam. Namun, ratusan peserta dari TNI Armed, Polresta Malang, Kamling Udara, Siswa SMAN 4, dan warga sekitar bisa dengan maksimal menyisir sampah sekitar 250 meter. Di titik 8 kawasan Jembatan Muharto, sekitar 370 relawan TNI, Polri, pegawai Pemkot Malang, SMKN 4, Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) Jatim, dan LDII. Sekitar 2 jam, mereka membersihkan kawasan Brantas sekitar 500 meter. Mereka juga mengevakuasi pohon berdiameter 60 sentimeter dengan panjang 5 meter yang ada di sungai. Untuk pos sembilan yang berlokasi di RW 9 Kelurahan Kotalama, relawan yang tergabung bukan hanya berasal dari Malang Raya. Tapi juga berasal dari Pasuruan, Kediri, Blitar, bahkan ada yang berasal dari Banten. Salah satunya adalah Ferdi Yudi Hafnan, anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Banten. Ferdi mengatakan, dirinya menjadi perwakilan DPD Gafatar Banten untuk Bersih-Bersih Kali Brantas. ”Saya sudah sejak minggu lalu berada disini,” kata dia. Ketika pertama melihat Kali Brantas, di wilayah Kota Malang, dia merasa miris. Menurutnya, di aliran sungai yang masih tergolong hulu ini, tidak seharusnya kotor dan berwarna pekat. Di pos sepuluh di Jembatan Mergosono Jalan Kolonel Sugiono Gang I, juga banyak relawan dari luar kota seperti Surabaya, Gresik, Sumenep, dan Madiun. Sedangkan di titik sembilan di Jembatan Jalan Gadang Gang 9 para relawannya berasal dari TNI, Kelurahan Gadang, Kelurahan Bumiayu, Tagana, PMI, Kamling Udara, Kader Lingkungan Nukus, SDN Gadang 1, SMK PGRI Gadang, dan Senkom Mitra Polri. Di lokasi ini mereka fokus membersihkan sampah yang menempel di dua kaki jembatan yang sudah membentuk karak. Di titik 12 yang berlokasi di sekitar Pasar Induk Gadang ada relawan dari TRC Baskesbangpol dan Linmas Kota Malang, DKP Kota Malang, SAR Gabungan Malang Raya, SAR Trenggana, Kamling Udara, Pramuka Kwarcab Malang Kota, Racana Kanjuruhan, siswa SMKN 7 Malang, DPU Pengairan Provinsi Jatim UPT PSAWAS Bango Gedangan, komunitas Indonesia Youth Water, dan Kader Lingkungan Sukun. Sedangkan di titik 13 yang berlokasi di Arboretum Sumbrebrantas, Kota Batu, Bersih-Bersih Kali Brantas lebih diarahkan untuk penghijauan.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *