Wali Kota Malang Moch. Anton tak hentinya berbangga, karena kota apel ini menjadi tuan rumah Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Untuk menjadi penyelenggara, butuh waktu 98 tahun.
“Ini sejarah bagi Kota Malang, melihat anggota APEKSI jika bergiliran, bisa menunggu 98 tahun untuk jadi tuan rumah kedua kalinya,” kata Anton kepada detikcom di Balai Kota Malang Jalan Tugu, Jumat (14/7/2017).
Kota Malang, lanjut Anton, dipilih hasil Munas digelar di Jambi beberapa tahun lalu. Pemilihan tempat, tidak mudah karena harus memenuhi sejumlah kriteria.
“Tempatnya memadai, Kota Malang adalah kota pendidikan, dimana seluruh daerah datang untuk belajar. Selain itu, beragam prestasi yang diraih Kota Malang, seperti terus menerus memperoleh adipura,” beber Anton.
Menurut Anton, rakernas bisa dijadikan momen dalam penyelesaian masalah-masalah besar di daerah. Selain itu, semua peserta saling menunjukkan perubahan di segi program pembangunan.
“Konkritnya kita ingin mendukung percepatan pembangunan tanah air, dari segi infrastruktur atau bidang lainnya. Musyawarah nasional ini, bisa menjadi tolak ukur pemerintah pusat dalam mengeluarkan kebijakan,” tegas Anton.
Sementara DPRD Kota Malang akan mengawasi penyelenggaraan APEKSI nanti. Konon, APEKSI menelan anggaran miliaran rupiah bersumber dari APBD 2017.
“Kami akan mengawasi, apakah APEKSI justru dibebankan kepada APBD. Karena setiap anggota APEKSI sudah mengeluarkan iuran untuk melaksanakan kegiatan rutin,” ujar Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Malang Sulik Listyowati terpisah.
Sejauh ini, kata Sulik, memang tidak termuat langsung penggunaan APBD untuk kebutuhan anggaran APEKSI. Namun beban pembiayaan disebar di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Seperti humas, bagian umum dan SKPD lain. Nanti saat pembahasan KUA-PPS digelar Agustus mendatang, akan menjadi bahasan prioritas,” ujarnya.
Pemkot Malang sendiri mengaku, tidak mencampur kebutuhan anggaran belanja dan pengeluaran tertuang dalam APBD dengan APEKSI.
“Pada pengalokasian atau perencanaan anggaran tidak secara khusus tersebut APEKSI. Contoh terkait mamin itu sudah melekat pada anggaran mamin untuk layanan tamu, serta sewa tenda kursi dan yang lainnya,” tandas Kabag Humas Pemkot Malang Nurwidiyanto